Salah satu untuk meningkatkan performa blog terutama dari sisi loadingnya adalah dengan menggunakan sistem cache atau penyimpanan sementara pada file yang telah dibuka seperti pada sistem cache browser Anda. Perlu diketahui bahwa sistem cache pada browser masih kurang memadai untuk meningkatkan loading sebuah web khususnya dari sisi load server hosting.
Nah…untuk penggunaan sistem cache pada blog, banyak sekali plugin-plugin cache yang bisa Anda temukan di direktori plugin WordPress, namun saat ini yang menurut saya paling lengkap dan mudah penggunaannya serta paling populer digunakan oleh blog-blog populer bertrafik tinggi seperti Mashable.com, personified.com, smashingmagazine.com dan lainnya adalah plugin W3 Total Cache yang memiliki rating lebih tinggi dibanding dengan plugin yang dulu pernah saya gunakan yaitu WP Super Cache.
Selain itu, hosting dimana blog ini berada yaitu Hostgator sangat merekomendasikan plugin ini jika blog memiliki trafik tinggi atau penggunaan resources CPU tinggi. Bagi Anda yang ingin menggunakan plugin ini namun masih bingung bagaimana melakukan setting yang tepat pada plugin W3 Total Cache, Silahkan simak step by step berikut ini tapi sebelumnya uninstall plugin cache lain yang Anda gunakan :
Pada search menu plugin blog Anda, ketik “w3 total cache” kemudian klik search dan klik install pada plugin tersebut.
Setelah terinstal, silahkan klik general setting pada menu plugin di sidebar dashboard Anda.
Pada general setting, silahkan centang box enable pada page cache, minify, database cache, object cache dan browser cache. Disini saya tidak menggunakan fitur CDN ( Content Delivery Network ) karena ini fungsinya jika blog Anda ditarget dengan pengunjung seluruh dunia dari berbagai lokasi di mana proses cache harus menggunakan server dimana target pengunjung Anda berada. Karena blog ini khusus target visitor lokal, maka tidak perlu meskipun servernya ada di US. Disamping itu, untuk menggunakan fitur ini setidaknya Anda harus berlangganan jaringan server international seperti MaxCDN yang berbayar.
Masih pada general setting, setelah Anda centang fitur-fitur cache di atas tadi, berikutnya silahkan klik tombol preview untuk mengecek fungsi cache dan klik deploy untuk mengaktifkan fungsi cache pada blog Anda.
Saat ini fungsi cache sudah berfungsi pada blog Anda dan jika ingin melakukan setting pada masing-masing fitur cache di atas, silahkan cek step by stepnya :
- Page Cache
Pada bagian ini pastikan Anda centang ketiga box sesuai gambar dengan masing-masing fungsi :
Don’t cache pages for logged in users : agar plugin ini tidak mencache pada user logged yaitu Anda sendiri sebagai Admin ketika mengakses blog Anda. Ini penting jika Anda melakukan update atau perubahan pada blog Anda sehingga bisa langsung terlihat karena plugin ini tidak akan mencache ketika Anda yang mengakses.
Cache home page : Berfungsi untuk mencache home page blog Anda karena biasanya halaman ini yang paling sering di akses.
Cache feeds: site, categories, tags, comments : untuk mencache semua feed posting, feed komentar dan tagging blog Anda.
- Minify
Fitur ini berfungsi untuk mengkompres coding HTML, CSS dan javascript pada blog Anda. Untuk setting pada bagian general silahkan disesuaikan dengan gambar di atas dan centang semua box enable pada bagian CSS dan Javascript. Untuk HTML sendiri saya tidak mengkompresnya karena sebenarnya dari sisi HTML, theme Thesis sendiri sudah ringan. Jika Anda ingin menkompres HTML, silahkan centang boxnya.
- Database Cache
Setting silahkan disesuaikan dengan gambar di atas. Selanjutnya abaikan lainnya.
- Browser Cache
Setting silahkan disesuaikan dengan gambar di atas. Selanjutnya abaikan lainnya.
Ok…proses setting selesai dan blog Anda sudah memiliki sistem cache dari plugin ini. Untuk object cache tidak saya aktifkan karena tidak diperlukan karena menurut saya itu sudah tercover oleh browser cache.
Disini juga saya tidak panjang lebar menjelaskan fungsi-fungsi fitur yang ada pada plugin ini, hanya yang terpenting saja yang saya jelaskan dan setting di atas seharusnya sudah cukup untuk meningkatkan performa loading yang menguntungkan buat pengunjung blog dan juga mengurangi beban server hosting Anda serta berpengaruh terhadap efek optimasi seo jika blog Anda tidak menggunakan plugin-plugin auto dan trafik masih dari satu lokasi saja seperti dari Indonesia.
Bagaimana dengan blog Anda? plugin cache apa yang saat ini Anda gunakan? Silahkan jika ada yang mau ditambahkan disini.:)
wah makasih mas ilmunya sangat berguna bagi saya yang gaptek
ini
Thanks for sharing mas,
Klo boleh tanya, apakah settingan di atas berlaku sama untuk blog yang target marketnya Amerika? atau ada perubahan2.?
Makasih,
Salam
Sama saja mas…tidak ada perbedaan pada geotargeting…kecuali untuk penggunaan CDN.:)
Artikelnya mernarik mas..
Mungkin akan saya terapkan di blog saya. Seberapa besar pengarugnya kalo menggunakan plugin ini dengan tanpa plugin ini mas ?
Setidaknya loading blog lebih ringan mas….karena selain fitur cache browser juga dibantu dengan cache dari plugin ini.
mas, gimana cara pengaturan CDN-nya jika saya menggunakan subdomain sebagai CDN. Dan apakah pengaruhnya penggunaan CDN tersebut. Thanks
terima kasih banyak gan 🙂
wah masih bingung mas hehehe maklum newbie masih perlu tanya-tanya 🙂
mangstab gan inpoh nya…..
berguna banget buat ane yg newbie……..
mkasih bang handoko tutorial total cache nya wah jadi enteng neeh loading blognya 🙂
Stiap save setting w3tc apa harus klik “deploy”? Saya masih bingung maksud dari deploy.
Cukup sekali aja mas…biasanya pada saat pertama kali install. Gunanya untuk mengaktifkan semua setting cache pada blog kita.
Mau tanya mas, apakah ada efek samping dari penggunaan plugin chace semacam w3 total chace ini? trims
Trims sharingnya.. Walau sudah ada perubahan pada versi terbaru, tapi kebanyakan setting tetep sama. 🙂
Sebenarnya plugin ini sangat diperlukan saat2 blog kritis seperti apa? Apa misal pengunaan plugin yg trllu banyak atw dr segi berat sudah over?.
kalau saat saya mau aktifkan w3 cahe ini, tpi ada peringatan edit kode di cpanelnya gmn mas? apa ntr pengaruh gt. soalnya gk bisa d aktifin neh
akhirnya saya gak bingung lagi sob nyetting wp-cache, mantap dah tutorialnya
Mas mau tanya, kenapa ya setelah saya enable manifinya, kog css theme saya jadi ilang semua? 🙂
Berarti themenya tidak bisa diminified mas. Silahkan diunable aja mas. 🙂
mas kenapa blog saya malah jadi tidak bisa tampil yah..,saya sudah ikutin persis sama seperti di atas.,begitu refresh muncul pesan “Database Errorr”…Need Help mass..,
saya menggunakan w3tc ini untuk optimasi layanan CDN sama cloudfire nya aja.. saya lebih suka menggabungkannya dengan plugin lain untuk minify css dan jss nya. pengaturan w3tc cukup rumit dan berbeeda beda tergantung tipe layanan hosting dan metode caching nya. kadang setting yang sama tidak selalu menghasilkan optimasi yang sama di tempat lain.
Salam,
terima kasih..selepas setting ini baru website ok..sebelum ni terpaksa deaktive plugin ini kerana web jadi bercelaru..cuma saya tak centang minify..
makasih gan atas tutornya , sangat membantu saya
Artikel yang menarik sekali boss, saya akan coba ikuti tutorialnya
Salah satu plugin yang terbaik untuk meningkatkan page speed website.
Nice tutor kk!
Terima kasih mas infornya kebetulan saya baru install plugin ini
Pak saya sudah pasang plugin ini tapi tetep agak berat pak..dan kalo boleh saya tau plugin apa yang bapa pake untuk menyimpan kata kunci yang masuk ? terimakasih
saya baru mau pakai w3 total cache mas, jadi belum tau banyak tentang plugin ini.
makasi mas, sudah berbagi.. 🙂